Selasa, 14 Oktober 2008

Mendeteksi Potensi Anak

Orang tua terkadang bingung akan bakat anaknya, anak saya bakatnya apa ya?. Pertanyaan ini sering terlintas di benak para orang tua.
Sebenarnya untuk mengetahui potensi anak, kita dapat memulainya sejak usia dini yaitu sejak dia pandai berbicara. Ketika kita melihat si kecil pandai bicara maka dari sisni kita bisa melihat kemampuan bicara si kecil, dia cenderung cepat menangkap pembicaraan dan mengingatnya atau tidak, jika iya maka kita bisa mengenalkan kepada anak tentang kata-kata tertentu dan mulai mendefinisikan suatu kata-kata atau kalimat. Lihatlah sampai di mana kemampuan si kecil untuk menyerapnya.
Mengenali kecerdasan majemuk pada anak sangat di sarankan oleh para pakar anak, karena saking banyaknya probabilitas potensi yang dimiliki anak maka peranan orang tua sangat penting untuk mulai men-spesialisasi kemampuan si anak, dan tentunya harus melalui proses observasi sejalan dengan pertumbuhan si kecil. Dalam langkah observasi ini akan diketahui apa yang menjadi interestnya(ketertarikan) dan apa yang mudah dilakukan dan di senangi oleh mereka.
Permainan edukatif merupakan salah satu cara untuk mengetahui ketertarikan dan kecakapan si kecil. Tapi ingat, sesuaikanlah usia si anak dengan permainan yang akan di mainkan.
Selain itu, pada saat anak masuk sekolah dasar maka dia akan mendapatkan lebih banyak aktifitas lagi dan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain, si anak sudah mulai mengikuti les-les, ekstra kurikuler sekolah dan lain-lain. Maka dengan demikian si anak biasanya akan mulai mendalami lebih lanjut suatu kegiatan yang menjadi interestnya.
Perlu di ingat sekali lagi bahwa peran orang tua cukup besar dalam hal menstimulasi perkembangan anak karena merekalah yang paling intens dalam mengarahkan anak baik itu di dalam maupun di luar rumah.
Jika kita sudah tahu secara pasti bakat dari anak, maka peran orang tua selanjutnya adalah mengarahkan potensi tersebut serta mendukung si anak sehingga dapat mencapai hasil yan maksimal. Cipatakanlah lingkungan yang kondusif dan aman yang membuat anak percaya diri dan menikmati kegiatan yang sedang ditekuninya tersebut.

Senin, 13 Oktober 2008

Apakah Anak Anda Autis?

Andi telah berusia 2 tahun lebih akan tetapi dia hanya bisa mengucapkan sepatah-duapatah kata saja seperti papa, mama, mamam, dan kata-kata simpel lainnya. Padahal normalnya si anak sudah bisa mengucapkan beberapa patah kata. Apakah Andi termasuk anak yang Autis atau bukan?
Jawabannya tidak gampang, karena perlu diagnosa yang mendalam dari dokter ahli dan prosesnya tidaklah mudah karena butuh waktu dan biaya.

Apakah Autisme Itu?
Autis dalam bahasa kerennya di sebut ASD (Autistic Spectrum Disorder) yaitu gangguan pada perkembangan fungsi otak yang kompleks dan pada umumnya sangat bervariasi (spektrum).
Pada umumnya gangguan ini terlihat pada cara berkomunikasi anak yang amat lambat atau tidak jelas dan cara si anak berinteraksi dengan teman-temannya sangat berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya dan cenderung lebih senang menyendiri. Anak yang autis jika ia pendiam maka akan menjadi sangat pendiam namun jika ia seorang yang aktif maka akan menjadi terlalu aktif (hyperaktif). Pada umumnya anak autis akan sangat peka terhadap lingkungannya, sebuah reaksi keras akan terlihat jika ia merasa ada perubahan pada lingkungannya, ia juga mempunyai obsesi yang amat besar terhadap suatu benda yang amat di sukainya dan jangan coba-coba untuk mengganggu benda tersebut secara spontanitas atau anda akan menghadapi suatu reaksi yang amat keras. Anak autis juga menyenangi suatu rutinitas dan sangat sulit untuk mengubah rutinitasnya tersebut.
Penyebab Autis
Apakah sebenarnya penyebab anak autis?
Sampai sekarangpun para ahli masih belum bisa menentukan secara pasti apakah penyebab dari ASD. Sangat banyak teori yang mengemukakan penyebab dari ASD ini, diantaranya adalah:
teori kelebihan Opeoid, teori Gluten-Casein, teori infeksi karena virus dari vaksinasi, teori sekretin, teori kelainan saluran cerna, teori kekurangan vitamin dan lain-lain. Ada juga yang menyebutkan bahwa autis disebabkan karena tercemar logam-logam berat yang merusak usus besar. Bahkan perkawinan dengan saudara dekatpun di curigai menjadi penyebab autis.
Dengan kata lain penyebab autis ini adalah banyak faktor, yang mana salah satu faktor bisa saja menimpa anak yang terkena autis tersebut.
Bagaimana Penanganannya
Untuk menangani anak yang autis memerlukan suatu treatment khusus yang unik karena anak autis memang unik dan setiap penyandang autis memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Penanganannya sendiri di sesuaikan dengan umur, perkembangan dan gejala yang dialami si anak. Tidak ada terapi yang 100% ampuh untuk menangani anak yang autis akan tetapi sebaiknya si anak di terapi dengan metode-metode sebagai berikut:
1. ABA (Aplied Behaviour Analysis)
2. SI/OT (Sensory Integration/Occupational Therapy)
3. BT (Biomedical Treatment)
4. Floor Time- DIR Treatment
5. RDI
Peranan orang tua dalam menangani anaknya yang menyandang autis amat besar karena si anak akan lebih dekat terhadap orang tuanya, terutama si Ibu. Si Ibu lebih mengenal karakter si anak dan dapat membimbing si anak dengan baik di bandingkan dengan orang lain.
Perlu di ingat bahwa peranan obat pada penyandang autis hanya bersifat menghilangkan gejala yang amat mengganggu seperti hyperaktif atau self injurious dan bukan untuk menghilangkan autis itu sendiri.
Untuk informasi lebih lengkap tentang autis, anda dapat membacanya di www.puterakembara.org